BTP Jadi Dirut Pertamina Akan Dicap Publik Angkat Mantan Napi Penistaan Agama, Kata Pengamat  Ahok Kalah di Pilkada DKI jadi Alasan Jokowi Dendam ke Anies Baswedan

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok/Net

JAKARTA (SURYA24.COM)- PT Pertamina (Persero) akan habis energinya untuk melindungi Basuki Tjahaja Purnama (BSP) alias Ahok jika diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) Pertamina.

Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi jika demikian maka Pertamina akan jadi bulan-bulanan masyarakat sehingga perusahaan BUMN yang dibanggakan pemerintah itu tidak lagi bisa fokus mengurusi program-programnya.

"Pertamina akan diserang sebagai BUMN yang dipimpin mantan narapidana penista agama. Pertamina akan abis energi untuk urusan lindungi dirutnya," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/7).

Sehingga kata Muslim, Pertamina tidak bisa lagi fokus mengurusi program-program terkait kesejahteraan rakyat dan program lainnya untuk memajukan Pertamina.

"Lagian mantan napi jabat Dirut ini pelanggaran moral maupun etika. Lagi pula apa sih prestasi dan hebat Ahok selama jadi pejabat? Baik di DKI maupun Komut Pertamina, tidak ada prestasi dan hanya mulut comberan," tegas Muslim.

Muslim pun merasa heran jika Menteri BUMN, Erick Thohir mau mempromosikan Ahok sebagai Dirut Pertamina.

 “Manusia cacat moral karena nista agama kok mau dipakai? Erick akan dianggap punya agenda tersembunyi jika ngotot mau jadikan Ahok Dirut Pertamina," pungkas Muslim.

Dianggap Tidak Peka

Pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebut Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai salah satu kandidat Direktur Utama PT Pertamina mengejutkan banyak pihak.

Salah satunya, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Dia terkejut lantaran Ahok memiliki citra buruk, tapi kemudian justru akan diangkat ke tempat tertinggi di perusahaan plat merah tersebut.

“Masuknya Ahok dalam bursa Dirut Pertamina tentu mengejutkan. Sebab Ahok salah satu sosok yang tidak disukai setelah tersandung kasus penghinaan agama,” ucap Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/7).

Menurutnya, Erick Thohir tampak tidak peka dengan keinginan rakyat dan hal-hal sensitif yang bisa memicu kegaduhan. Dia berharap Ketum PSSI itu segera merevisi apa yang pernah diucapkan ke publik.

 “Erick terkesan tidak peka dan sensitif atas ketidaksukaan masyarakat terhadap Ahok. Hal itu tentunya dapat membuat blunder bagi dirinya,” tutupnya.

Jadi Alasan Jokowi Dendam ke Anies Baswedan

Dibagoian lain Presiden Joko Widodo disebut masih memiliki dendam personal kepada Anies Baswedan dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta, di mana jagoan Jokowi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kalah melawan Anies Baswedan.

Kini, Anies Baswedan kembali maju untuk Pilpres 2024, dan diusung koleganya di koalisi pemerintah, Partai Nasdem. Atas dasar itu, Jokowi semakin kecewa dan melakukan manuver agar Anies Baswdan kalah d 2024.

“Kontestasi di DKI Jakarta memungkinkan dendam personal Jokowi tak terbendung, tetapi situasi ini kita miliki pengalaman, Megawati pun miliki kedendaman yang sama dengan SBY. Jadi, sejarah kembali terulang,” kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/6).

 “Antusiasme Jokowi berbeda dengan daerah lain, bahkan dengan Nasdem sangat terlihat Jokowi tidak menyukai,” tutupnya. 

Sumber : Kantor Berita Politik RMOL